How To Fix Apex Legend won't start or launch or open after EasyAntiCheat loading splash screen

Hi, Welcome back to the lovely blog!. Windows 11 was came out in late June on the windows insider dev channel for the first time, and now we almost reach for the official release in the October 5. And for us who has tasted the windows 11 in the earlier build definitely facing the problem tho, like annoying taskbar, start or search not working properly, or maybe the program won't launch or not compatible with the OS including video games, like Valorant there must enabling TPM 2.0 warning to play these game and Apex Legend won't launch after EasyAntiCheat loading screen.


In the late August the new build of windows 11 insider preview was coming out which is 22000.168 build version, and when i done updating my windows and went to start playing apex legend to chill out in evening, so when i clicked the game icon and EasyAntiCheat loading was done the game didn't launch and i decide to check Task Manager and start clicking the game again and the result r5apex.exe has ended by itself. Before i start googling the problem, here method what i try:

  • Verify Integrity File
  • switch to origin (so i redownloaded the game)
  • update my GPU driver (i thought my AMD card must using the new version driver so i decide to update it)
  • Switch it language (english to another)
  • close and end all process of origin and try launch apex legend by it self without the launcher
And it's not give me the solution, the game still won't open nor launch after the EasyAntiCheat loading screen, and then when i check the google with keyword "Apex Legend won't open after EasyAntiCheat windows 11" there is someone had the problem same and earlier than me. He posted on July in the Reddit and EA COMUNITY  and when he had the problem on that day, i still playing apex and fortnite without any issue until i got the same problem when i updating to 22000.168 and upgrade my GPU to RX 580 with 2.8.1 driver installed on my system.

And now i already fixed the problem, what i do is :
1. I remember when i visit the AMD support website on the driver download page, there is no WHQL labeled on there for 2.8.1 and 2.8.2 driver. so i run dxdiag to make sure my system is WHQL certified or not. And the result surprising me, there is WHQL logo'd : no and give me some error log or note. (I personally using AMD mod driver from NimeZ in Guru3D forum which is their tweaked the driver become WHQL ready for the latest driver, so that's why i had to check my WHQL status and yeah the update broke my WHQL status for sure)
2. I boot up my pc to the safe mode and start DDU to clean and uninstalling my previous driver on the system.
3. After the reboot done, i start installing the same driver which is 2.8.1. And after installation is done, i try to run apex legend again and the game was launch i got the lobby and start 1 match and its fine now.

Until the next update is coming which is 2249 for the dev channel and 22000.176 beta channel, and i prefer to switch to beta because if i stay on dev it become different experience from the windows 11 that releasing in 5th October 2021, and the game still run fine without any problem but sometimes EAC do wrong and make the game stuck in loading after the match when we go to lobby, in this problem you just need to repair EAC with run the setup and choose the game to be repaired, but for fortnite still running fine without any issues even your GPU driver not WHQL (for my case).

So, this is my experience for installing the beta OS on main rig. don't be lazy if u installing the beta OS on your main rig, keep doing the research until it fixed or must revert back to the previous OS which is stable. Hope this help you all to fix the Apex Legend won't start or launch or open after EasyAntiCheat loading splash screen, leave the comment if any questing. Let's discuss together, and see you in the next article.

Mengetahui Apa itu Polling Rate, Seberapa Penting Polling Rate untuk Gaming, dan Berapa Polling Rate yang Tepat Untuk Saya ?

Hallo semua, semoga sehat selalu dan terlindungi dari COVID-19 dimanapun kalian berada. Di musim-musim seperti ini kebutuhan kebutuhan online pasti meningkat ya, seperti sekolah, belajar, rapat, entertaiment dan termaksut bermain game juga ikut meningkat seberapa anda bermain perhari nya. Apalagi jika anda seorang pemain kompetitif tapi masih terikat dengan sebuah tanggung jawab seperti sekolah dan atau kerja. Salah satu penunjang kegiatan tersebut tentu sebuah alat input seperti mouse, jika tidak ada mouse maka sangat sulit bagi kita untuk mengoprasikan aplikasi yang kita gunakan terutama dalam hal "gaming" tentu perlu sekali yang namanya mouse dengan fitur yang dapat menunjangi kita dalam bermain game seperti DPI yang banyak opsi kecepatannya, sensor yang bagus agar mouse bergerak sesuai dengan apa yang kita arahkan, serta Polling Rate yang memadahi agar input yang kita masukan itu berjalan dengan cepat sehingga menampilkan hasil dengan selaras tanpa adanya delay. Kali ini kita akan membahas detil dari perangkat mouse khususnya mouse gaming yaitu Polling Rate. 


Jadi Polling Rate merupakan kemampuan untuk melaporkan seberapa seringnya pergerakan atau posisi kepada komputer, Polling Rate sendiri diukur dalam satuan Hz (Hertz). Umumnya Polling Rate ini dapat diatur melalui software dari vendor yang menyediakan produk moude tersebut, dan Adjustable Polling Rate ini merupakan sebuah keunggulan dari sebuah produk Gaming Mouse. Dikatakan "Adjustable" karena dapat kita rubah frekuensinya sesuai kebutuhan kita, biasanya pada mouse gaming terdapat tiga (3) pilihan frekuensi dari Polling Rate yaitu 125hz, 500hz, dan 1kHz (1000Hz). Dimana 125Hz mengirimkan sinyal tentang posisi mouse kita setiap 8ms sekali, sedangkan 500Hz setiap 2ms sekali, dan 1kHz setiap milisekon nya alias 1:1 tanpa adanya delay, itu berarti 125Hz memiliki delay sebanyak 7ms untuk dapat di tampilkan dilayar komputer setelah kita menggerakan mouse kita, sedangkan 500Hz memiliki delay 1ms, dan 1kHz tidak memiliki delay sama sekali karena pergerakannya satu banding satu dan itu berarti 125Hz 8x lebih lambat dari 1kHz dan 4x lebih lambat dari 500Hz. 

Itukan milisekon bukan sekon, apakah secepat itu mempengaruhi kecepatan kita terutama dalam AIMing ? Jawabannya bisa iya atau tidak, jika kalian player casual atau have fun gitu mungkin tidak jadi masalah namun berbeda cerita ketika kalian masuk ke ranah competitive gaming. Hal tersebut sangat mempengaruhi kecepatan tentunya, misalnya kalian menggunakan Polling Rate 125Hz dan lawan menggunakan 1kHz atau 500Hz tentu kalian harus menunggu 7 milidetik baru gerakan kalian tampil ke monitor secara sempurna, sedangkan pemain yang menggunakan 1k atau 500Hz pada saat itu juga dia menggerakan mousenya dan pada saat itu juga di monitor langsung tampil pergerkannya, jelas menang yang 1kHz atau 500Hz yang minim delay atau 1:1. Namun mengapa masih ada pemain pro yang menggunakan 500Hz timbang 1kHz ? 

Karena kinerja Polling Rate itu sendiri mengirimkan sinyal terus menerus agar memberikan update pergerakan mouse sehingga dapat menampilkan hasil secara "Real Time" maka CPU terus bekerja untuk dapat menerima dan memproses sinyal tersebut agar dapat ditampilkan secara Real Time kepada pengguna melalui monitor. Secara sederhananya 500 lebih kecil dari pada 1kHz, otomatis CPU akan lebih santai dalam memproses sinyal yang 500Hz ketimbang 1kHz karena banyaknya frekuensi yang di terima dan harus di proses oleh CPU yang menyebabkan membengkaknya usage CPU sehingga berdampak pada game yang kita mainkan, apalagi game yang kita mainkan itu lebih condong ke CPU proses. Sehingga lag pada game berpotensi timbul pada situasi seperti ini, belum lagi ditambah proses yang lain  seperti background app, services dari system operasi, dll. 


Namun hal seperti itu hanya terjadi pada Hardware usang atau Hardware yang lama seperti intel Pentium Dual Core atau core duo sejenis, dan modern hardware di klaim sudah mampu menangani masalah polling rate ini. selain hardware, engine dari video game dan sistem operasi juga mempengaruhi, terkadang engine video game tidak support polling rate yang tinggi-tinggi sedangkan OS berpengaruh pada optimisasi yang diberikan dalam system operasi tersebut, maka di sarankan untum membaca kompatible OS yang tercanrum dalam spesifikasi mouse yang kita gunakan serta mengubah polling rate juga di perlukan untuk menemukan titik stabilitas atau bahkan disarankan untuk update ke yang terbaru. Kembali ke pertanyaan awal. 

Mengapa para Pro Player masih banyak yang menggunakan 500Hz di settingan Polling Rate mereka ? 
seperti Dana alias DanucD seorang streamer PUBG ini masih menggunakan 500Hz polling rate pada settingan mousenya, hal ini karena dia sudah terbiasa menggunakan settingan demikian ditambah hardware yang digunakan sudah yang terbaru dan berjalan pada FPS yang bisa dibilang sangat tinggi, mustahil streamer besar seperti dia menggunakan hardware yang decent atau biasa biasa saja.


Berapa Hz Polling Rate yang cocok untuk saya ? 500Hz atau 1000Hz ? 
Hal ini kembali ke diri masing masing serta spek pc masing masing, karena proses yang cepat pasti butuh alat pemeroses yang bagus juga agar berjalan selaras dengan baik, karena penulis tidak punya kamera yang bisa menangkap ribuan FPS jadi akan penulis berikan sedikit perbedaan yang penulis rasakan saat menggunakan 500Hz dan 1000Hz polling rate, ini penulis rasakan di game Fortnite dan PUBG PC menggunakan mouse Razer Viper Mini. 
Pada saat di 500Hz dan menggunakan 200DPI aim berasa lebih berat ketimbang 1000Hz di DPI yang sama, namun lebih presisi dan butuh akurasi yang tepat agar bidikan bisa akurat, sedangkan di 1000Hz dan 200DPI pergerakan terasa lebih cepat dan ringan sehingga berasa aim itu seperti sway atau floating gitu mudah untuk di control, cocok bagi kamu yang agak malas buat gerakin mouse secara presisi tapi ingin hasilnya akurat, serta cocok untuk flick-shot, Mungkin mengapa demikian para pro player CS:GO banyak yang menggunakan 1kHz di sana. 

statistik pro player berdasarkan liquidpedia.net

Polling Rate dengan DPI apakah saling berhubungan ? 
DPI (Dot Per Inch) merupakan seberapa jauh pergerakan mouse dalam 1inch nya ketika kita gerakan, sedangkan Polling Rate laporan seberapa seringnya pergerakan atau posisi kepada komputer. Tentu ini hal yang berbeda karena DPI dan Polling Rate memiliki tugas yang berbeda pula. 

Apakah menggunakan DPI kecil dan perbesar Polling Rate dapat mengurangi input lag ? 
Tidak, mengecilkan DPI berguna agar lebih mudah dalam mengatur posisi kita terutama saat bermain game (dan itu sebabnya bermain dengan sentifitas in game juga di perlukan jika kita mengecilkan atau membesarkan DPI), sedangkan Polling Rate hanya memberikan informasi kepada cpu apakah mouse kita sudah bergerak atau belum. Sedangkan yang mempengaruhi latency seberapa minimnya latency dari perintah input yg kita masukan seperti klik kanan dan klik kiri itu kombinasi hardware komputer kita sendiri, semakin bagus hardware dan semakin bagus dan tinggi FPS yang dihasilkan maka latency yg dihasilkan akan minim. Sehinga menurunkan resolusi dan grafis di perlukan untuk mencapai fps yang tinggi dan mengurangi latency sehingga tidak adanya input lag yang terasa.

Jadi itu dia penjelasan dan serba serbi polling rate, semoga bermanfaat ya teman teman. Apabila ada kesalahan penulis mohon maaf, dan jika ada yang ingin di diskusikan atau ingin bertanya silakan tinggalkan di kolom komentar. Terimakasih dan sampai bertemu di artikel berikutnya

Cara melihat komentar atau live chat saat live stream tanpa menggunakan dual monitor, alt+tab, atau sambi menonton streaming menggunakan streamlabs

Hallo guys, semoga kalian sehat selalu dan terhindar dari COVID-19. Berinteraksi memanglah sangat penting mengingat kita yang bersifat sosial namun selain faktor tersebut berinteraksi juga dapat menarik pengunjung pada channel kita, pengunjung akan betah pada channel kita, menonton video setiap kita upload atau sedang live streaming, sehingga terjadi konversasi interaktif antara streamer dan juga viewer atau para penonton. Pasti kalian juga jika sedang menonton live streaming seseorang juga ingin bercakap dengan sang creator atau streamer, setidaknya nama kalian disebut oleh nya dalam live streaming tersebut hehe.

Untuk itu live chat sangatlah penting untuk para streamer, dan menjadi salah satu faktor utama dalam menarik pengunjung. Tapi rata-rata mereka pasti menggunakan dual monitor karena kebutuhan space yang luas, lalu bagaimana yang tidak punya dual monitor ? sedangkan alt+tab membuat aktifitas gaming atau aktifitas live stream menjadi kurang nyaman. Nah disini kita akan membahas tentang itu cuy, yaitu bagaimana melihat komentar atau live chat saat live stream tanpa menggunakan dual monitor, alt+tab, atau sambi menonton streaming menggunakan streamlabs, karena hal ini dapat menghemat pengeluaran anda yang ingin memulai live stream, jadi cocok banget buat kamu yang ingin mencoba live stream. sehingga meminimalisir kamu untuk melakukan alt+tab, untuk cara nya sangat mudah dan mari langsung saja kita simak cara nya dibawah ini.

Bahan yang kalian perlukan adalah akses internet dan perangkat secondary seperti laptop (jika primary nya desktop PC) dan atau Handphone (HP) bebas mau android atau IOS

  1. Pastikan kalian sudah memulai live stream dan menggunakan layanan dari streamlabs.
  2. Login ke streamlabs pada perangkat secondary tadi yaitu laptop atau handphone (HP).
  3. Jika sudah login, perhatikan side panel cari tulisan all widget kemudian klik chat box. 

  4. Lalu pastikan kalian sudah mengkonfigurasi chatbox nya dan bila perlu ditambahkan ke OBS (bila perlu).

  5. Jika sudah di konfigurasi, saatnya kita menampilkan live chat pada perangkat secondary dengan cara masih didalam chatbox lalu kita klik tombol launch disebelah tombol copy.

  6. Maka jika saat kalian sedang live stream dan ada yang berkomentar pada siaran langsung nya akan tampil deh seperti gambar dibawah ini.

  7. Selesai!!
Mudah bukan ? hal ini tentu saja dapat menghemat pengeluaran jika kalian baru terjun kedunia content creator dan tentu saja akan menghemat paket data jika kalian melihat komentar dengan cara live stream sambi di tonton  untuk melihat komentarnya. Tapi disarankan jika kalian ingin dual monitor kalian bisa mencoba hp atau laptop kalian dijadikan monitor kedua, kalian bisa baca artikel nya disini 

Oke guys, mungkin begitu saja tutorial kali ini jangan lupa jaga kesehatan ya. oya jangan lupa mampir dilivestream kami ya di facebook gaming fb.gg/kuebastard, insya allah kita live stream setiap hari di sore hari atau pagi hari. Jika ada yang ditanyakan silakan tinggalkan komentar ya agar kita bahas bersama, sekian terimakasih kawan!

Cara Mudah Mencari Tipe dan Kompabilitas Motherboard Untuk Prosesor

Hi semua, semoga kalian sehat selalu dan terlindungi dari COVID-19. Sudah pasti pada saat pandemic seperti ini gadget sangat di butuhkan apalagi komputer alias PC (Personal Computer) karena tentunya untuk tunjangan produktifitas, dari mulai anak sekolahan hingga anak kuliahan atau bahkan kantoran. kegunaannya ya sudah pasti untuk media hiburan dan alat untuk bekerja atau belajar, nah disaat kalian ingin merakit komputer tentunya kalian menentukan prosesor terlebih dahulu bukan ? Sehabis itu RAM baru VGA tapi motherboard jangan sampai terlewat ya.


Tentu saja setiap prosesor memiliki tipe tersendiri yang saling mengikuti oleh tipe motherboard, jadi setiap motherboard sudah mempunyai standar sendiri untuk setiap prosesornya. standar motherboard sendiri untuk setiap prosesornya meliputi Generasi prosesor, Socket Prosessor, dan Chipset Prosessor. Kita ambil contoh intel, disetiap perilisan intel selalu mengganti compabilitas Socket dan chipsetnya dan secara tak langsung manufakter motherboard dari berbagai vendor mau tak mau harus mengikuti desain dari prosesor terbaru tersebut, jika kalian melihat ada motherboard yang socketnya sama tapi chipsetnya berbeda itu hal wajar karena didalam 1 tipe socket ada beberapa tipe chipset yang dibuat seperti contoh chipset seri H, B, dan Z. Hal ini tentu saja mempunyai perbedaan diantaranya motherboard dengan chipset seri H dirancang untuk entery-level atau budget PC yang dimana motherboard seri ini dibuat untuk PC yang biasa tanpa menggunakan component tambahan seperti RGB sync, lalu untuk motherboard berchipset B hanya penambahan fitur saja seperti Penambahan jumlah USB Port, RAM slot, PCI slot, Slot untuk kartu grafis, dan lain sebagainya, lalu untuk Motherboard berchipset Z ini adalah motherboard yang istilahnya "Premium" yang ditargetkan untuk para antusias atau yang meninginkan perfroma secara lebih dan maka dari itu motherboard berchipset Z ini bisa digunakan untuk Overclocking dan sering di pakai untuk perlombaan overcloking dunia. Nah berikut tips atau cara memilih motherboard yang kompatible atau sesuai denan mudah.

Jika kalian berniat untuk merakit dengan prosesor intel, maka kalian buka link berikut ini Disini kemudian ikut langkah langkah untuk memilih motherbaord yang cocok dengan prosesor kalian.
1. Disana terdapat processor families kalian klik saja salah satu sesuai dengan prosesor yang kalian punya atau kalian pilih.

2. Setelah kalian klik maka akan tampil urutan generasi-generasi dari prosesor yang telah di produksi oleh INTEL, lalu pilih lah generasi sesuai prosesor yang kalian miliki. disini saya ambil contoh core i5 gen 9 karena saya berencana untuk upgrade ke prosesor tersebut.

3. Setelah itu maka akan muncul varian varian dari prosesor tersebut, maka pilihlah yang sesuai dengan nama prosesor yang kalian miliki. misal saya mau upgrade ke i5-9600K, maka klik prosesor tersebut nanti akan muncul spek singkat dari prosesor nya dan ada tombol select berwarna biru, lalu kalian klik tombol select tersbeut.

4. Maka akan tampil deretan motherboard yang support pada prosesor kalian seperti gambar dibawah ini.



Untuk Prosesor Intel Xeon pada halaman ini hanya tampil untuk Intel® Xeon® W Processor saja jadi untuk xeon seri lama kalian butuh try hard sedikit seperti tanya seller bahwa motherboard apa yang cocok dengan xeon lawas yang anda pilih, support berapa ram baik itu size dan channel. Dan untuk Intel® Celeron® Processor pada halaman dukungan ini dimulai dari G1610 serta untuk Intel® Pentium® Processor dimulai dari G2010, sehingga dibawah itu nasib nya akan sama seperti seri xeon lawas lainnya. 

Dan jika kalian ingin merakit menggunakan AMD kalian silakan kunjungi link berikut Disini untuk melihat mana motherboard yang cocok untuk prosesor kalian. Untuk AMD kalian hanya menyokan socket nya saja karean AMD mengeluarkan seri prosesor terbaru masih menggunakan socket yang sama yaitu AM4, biasanya vendor motherboard nya menyediakan update bios agar dapat berjalan dengan baik pada prosesor seri terbaru jadi kalian harap bertanya tanya kepada seller motherboard bagaiamana teknis dari motherboard kalian apakah perlu update bios atau tidak. 


Selain itu, hal yang perlu kalian perhatikan dari prosesor dan motherboard adalah
1. Ukuran Motherboard

Karena motherboard terdapat beberapa jenis ukuran yaitu E-ATX (12" x 10.5"), Standard ATX atau ATX (12" x 9.6"), M-ATX atau Micro-ATx (9.6" X 9.6"), Mini-ITX atau ITX (6.7" X 6.7"). Biasanya ukuran juga berpengaruh terhadap banyak nya slot ram, port GPU, SATA port, dan port M.2. Dan hal tersebut juga berpangaur saat kalian membeli casing jika kalian membeli casing bertipe ATX biasanya sudah mendukung tipe M-ATX atau bahkan ITX, namun jika kalian membeli tipe M-ATX sudah pasti motherboard ATX dan E-ATX tidak akan support pada casing M-ATX paling saja support ITX, apalagi kalau kalian membeli casing tipe ITX sudah pasti seri diatas nya tidak akan muat. Simple nya untuk melihat size motherboard tanpa melihat barangnya adalah melihat dari nama produknya, contoh nya H310M itu berarti Motherboard berchipset H310 dengan size M-ATX, jika H310i berarti motherboard berchipset H310 dengan size ITX, jika H310 saja itu sudah pasti ATX.

2. Jumlah slot RAM dan speed RAM
karena prosesor memiliki Limit untuk penginstallan ram atau jumlah RAM yang dapat terpasang pada motherboard, ada yang dualchannle atau quardruple. Selain itu prosesor juga memiliki limit tersendiri untuk kecepatan RAMnya, maka dari itu pilihlah sesuai kebutuhan.

3. Mau menjalankan berapa GPU ?
Karena menjalankan dua buah GPU untuk satu komputer agar terlihat powerfull, terutama untuk pc gaming namun masih menjadi masalah yang sering di jumpai maka dari itu carilah motherboard yang sudah berlabel AMD Crossfire atau NVIDIA SLI/NVlink. Lalu kalian tinggal cari VGA yang berlabel SLI atau Crossfire Ready saja agar dapat menggunakan 2 GPU dalam 1 komputer setup, sebab tidak semua VGA dirancang demikian.

Nah itu dia guys, tips dari saya semoga bermanfaat dan tinggal kalian aja beli sesuai dengan kebutuhan kalian agar PC kalian nanti bekerja secara maksimal, oke jika ada yang ingin di tanyakan silakan tinggalkan di kolom komentar ya dan jangan lupa di share ke kawan kawan lainya agar menambah wawasan serta amalan baik kita. dan tunggu untuk tips tips rakit PC lainnya ya, sekian dan terimakasih.

Cara membuat Stream Overlay menggunakan GIMP atau Photoshop Untuk Youtube, Twitch, Facebook, NimoTv

Hi guys, semoga kalian sehat selalu dan terlindungi dari covid-19. Kalian tahu kan kalau streamer selalu ada semacam bingkai di layar nya ntah itu yang ber-animasi atau statik, bingkai tersebut dinamakan Stream Overlay atau dapat kita katakan juga sebagai tema. Stream Overlay sendiri tentunya untuk memperindah konten dari apa yang kita siarankan pada channel kita, selain memperindah konten tentunya agar mempermudah viewer melihat target atau milestone dari si penyiar atau streamer karena stream overlay ini dapat merapihkan tata letak penempatan asset seperti sponsor/label,face cam, milestone, dan lain semacamnya sesuai kehendak streamer. 

Ternyata Stream Overlay tersebut bisa kita buat sendiri loh, Penggunaannya pun mudah sekali tergantung software apa yang kalian gunakan untuk menyiarkan konten anda secara langsung, jika kalian menggunakan OBS kalian dapat menggunakan Stream Overlay tersebut di dalam recording. Nah maka dari itu kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara membuat stream overlay menggunakan GIMP atau Photoshop atau bahkan software editing gamber lainnya, tetapi kita disini akan membuat stream overlay menggunakan GIMP. kenapa harus GIMP ? karena gratis serta open source, cocok buat kamu yang mencari software manipulasi gambar yang size kecil serta yang sedang mencari alternatif dari adobe photoshop.

oke kita langsung saja mulai untuk membuat stream overlay menggunakan GIMP,
  1. Tentu saja kita buka aplikasi GIMP atau software manipulasi gambar yang anda gunakan.
  2. Kemudian kita buat gambar baru dengan cara menekan ctrl+n, untuk width dan height kita ikutkan sesuai resolusi monitor yang kalian gunakan, sebagai contoh kalian menggunakan monitor resolusi 1920x1080 ya kalian isi saja width nya 1920 kemudian height nya 1080. Mengapa demikian ? karena saat kita live stream kita akan menayangkan sesuai dengan resolusi monitor kita. Lalu jangan lupa untuk background di buat transparan.

  3. Jika sudah nanti akan muncul gambar baru yang sudah kita buat tadi, kemudian kalian tinggal menambahkan rectangle atau bentuk apapun untuk apa yang kalian ingin kan seperti label, sponsor, facecam, dan lain semacamnya. Atau jika kalian ingin menggunakan template free kalian bisa mendownload nya di pngtree.com kalian bisa mengkombinasikan nya sesuai keinginan kalian.
  4. Sebagai contoh nya saya sudah buat stream overlay yang saya pakai setiap kali saya live stream.

  5. Jika sudah selesai kalian bisa mengeksport nya ke dalam format PNG, karena kita membutuhkan format tersebut agar nilai transparan nya tetap ada.
  6. Lalu tinggal kalian coba deh kalian load di software untuk menayangkan secara langsung nya, kalau saya sendiri menggunakan NVIDIA Broadcast Live.

  7. Selesai deh, untuk contoh nya ada dibawah ini

Mudah bukan ? oya, jika kalian ingin melihat versi videonya sudah saya cantumkan dibawah ya 

Overlay akan terlihat bagus jika kalian men-setting live streamingnya dengan kuliatas serta bit-rate yang bagus juga. Tapi, sebenarnya stream overlay itu butuh banget atau tidak sih ? jawabannya bisa iya dan bisa tidak, karena kalian juga bisa kok menayangkan sesuatu secara langsung tanpa overlay, namun jika kalian ingin menarik perhatian agar ada viewer berkunjung ke halaman anda mungkin kalian bisa pertimbangkan lagi untuk menggunakannya karena eye-catching berperan penting untuk menarik viewer agar mencapai milestone yang anda targetkan. Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ya untuk menambah wawasan yang lain agar makin bermanfaat serta jangan lupa komen dibawah jika ada yang ingin di tanyakan. Sekian dan terimakasih

Review AOC 24G2E5, Monitor Gaming murah tapi tidak murahan

Hallo guys, semoga kalian sehat selalu dan terlindungi dari COVID-19. Jika kalian mencari sebuah monitor murah dan ergonomis kalian berkunjung ke situs yang tepat, karena kali ini penulis akan membahas sebuah monitor yang ciamik banget di kelas dan harganya. Sebelum lebih jauh lebih baik kita berkenalan dulu dengan apa sih itu monitor, Monitor sendiri merupakan sebuah perangkat keras yang bertipe perangkat keluaran atau output. Mengapa demikian ? karena monitor bertujuan untuk menampilkan sebuah gambar yang di hasilkan dari perangkat pemeroses yaitu komputer itu sendiri, lebih tepatnya kartu grafis.

Pada saat ini monitor yang banyak dicari orang adalah monitor yang desain nya itu tanpa pinggiran alias bezzleless, 1080p, dan tentu nya dengan ukuran yang lebar. Namun jika untuk yang lebih ke spesifik untuk suatu hal akan ketambahan lagi tuh spec yang kita ingin kan, selain hal yang saya sebutkan sebelumnya kita ambil contoh aja jika kamu seorang graphic atau editing pasti membutuhkan warna yang akurat dan jika kamu seorang gamer pasti selain membutuhkan warna yang akurat pasti juga membutuhkan respone-time yang sangat cepat agar selalu menang ketika duel dengan lawan. Dan kebetulan sekali Produk yang akan penulis bahas di artikel ini merupakan monitor yang bisa untuk keduanya yaitu AOC 24G2E5, Sesuai namanya monitor ini memiliki view dan ukuran yang luas diantaranya :

- Luas sebesar 24 inch (23.8).
- Memiliki resolusi 1080p atau FHD.
- Dan memiliki view angle 178 atau full view.
- Selain itu dia menggunakan panel bertipe IPS yang pasti mempunyai keakurasian warna yang akurat.


Dan selain itu monitor tersebut mempunyai beberapa fitur lainnya yang di desain untuk monitor gaming di range harganya yaitu :

- Terdapat AMD FreeSync, jadi untuk pengguna kartu grafis dari amd yang mendukung teknologi ini dapat menggunakan nya agar gambar tidak patah atau tearing.
- respone time 1ms, yang dapat membantu anda bermain game secara cepat dan taktis.
- HDR Mode, teknologi ini cocok banget buat anak multimedia yang sangat suka ke akurasian warna saat menonton film maupun bermain game.
- Game Mode, teknologi ini digunakan untuk kalian yang merasa gamer nih. Karena di fitur ini terdapat profile warna yang tepat untuk beberapa genre game yang sering dimainkan banyak orang yaitu FPS, RTS, dan Racing. Namun apabila kalian tidak menyukai fitur ini kalian dapat menggunakan HDR Game mode yang tersedia di opsi HDR Mode.
- Port pada monitor ini ada 2 HDMI, 1 Display Port, dan 1 VGA, serta jack 3.5. jadi dapat banyak opsi juga mau pakai port yang mana.
- 75Hz, frekuensi yang sudah tinggi. jadi kalian sedikit lebih unggul dari 60fps, sehingga memberikan respone yang lebih cepat jika kalian player game bergenre FPS. Monitor ini ber-frekuensi 84Khz untuk Horizontal frekuensi dan 75Hz untuk vertikal frekuensi, jika kalian berasal dari pengguna monitor 75hz tapi OC ini akan berasa banget beda nya. Untuk melihat lebih detailnya silakan klik disini

Berikut perbedaan dari profile game mode dengan HDR Game:
  1. HDR Game mode tanpa DCR.

  2. Game Mode dengan profile FPS.

  3. HDR Game Mode dengan DCR.

Pendapat saya pribadi tentang monitor ini sangatlah nyaman dipandang karena telah mendukung wide angle jadi hampir bisa dilihat dari segala sudut, warna yang akurat menjadi alasan selanjutnya menurut saya walaupun warnanya akurat tapi sejuk dimata apalagi dibawa untuk bermain game itu sangat mantap sekali, saya lebih suka fitur HDR nya ketimbang fitur Game mode nya dikarenakan HDR sendiri lebih akurat warna nya ketimbang game mode nya itu sendiri kalau game mode nya itu menurut saya warna nya terlalu berlebihan. Untuk kalian para penikmat Black stabilizer seperti pada monitor LG, untuk ganti nya kalian dapat menghidupkan HDR + DCR nya agar mendapatkan keterangan pada sudut sudut yang gelap seperti layaknya fitur Black Stabilizer. Monitor ini sangatlah cocok untuk kalian yang ingin mencari monitor gaming dengan budget cekak, hanya 1.8 juta kalian sudah bisa membawa monitor ini kerumah namun bagi kalian yang sudah memiliki spek komputer yang tinggi serta mampu menjalankan game-game di 144fps secara konstan lebih baik monitor ini dijadikan display secunder karena warna yang menurut saya sudah akurat di kelasnya jadi cocok banget buat kalian para pecinta setup dual monitor.

Nah jadi segitu aja kali yah review dari wandapcguide.blogspot.com semoga bermanfaat buat kalian semua, dan review ini saya tulis dengan tulus dan jujur sepenuh hati tanpa ada sponsor dari siapapun bahkan dari pihak AOC nya pun tidak ya. Tapi bisa banget sih kalo ada yang mau sponsorin hehe, serta jangan lupa bagi kalian untuk selalu memberi barang yang bergaransi resmi selain patuh terhadap negara dengan membayar pajak secara tak langsung dari pembelian kita juga mempermudah kalian saat suatu masa dalam komplain jika ada masalah pada barang yang anda beli. Sekian dan terimakasih, jangan lupa komentarnya jika ada yang ingin di tanyakan ya.

Cara Install RTX Voice di kartu Grafis NVIDIA GTX 600-16 Series

Hallo, semoga sehat selalu dan terlindungi dari Covid 19. Baru-baru ini NVIDIA meluncurkan GPU baru yaitu RTX 30 Series, yang dimana peningkartan dari lini series sebelumnya yaitu RTX 20 series. Selain Peforma NVIDIA juga membawakan fitur fitur baru untuk GPU terbarunya, fitur fitur tersebut merupakan NVIDIA REFLEX, NVIDIA DLSS, NVIDIA BROADCAST, dan NVIDIA RTX VOICE. Namun apakah para pemakai NVIDIA seri GTX dapat menggunakan fitur fitur baru tersebut ? 

Tentu saja kalian dapat mencicipi beberapa fitur baru yang disediakan, seperti NVIDIA REFLEX dan NVIDIA RTX VOICE. Disini kita akan membahas tentang NVIDIA RTX yang dimana NVIDIA RTX VOICE itu sendiri merupakan sebuah fitur yang dapat mereda atau mengurangi bahkan menghilangkan noise yang terekam oleh microphone kita, sehingga suara yang dihasilkan saat kita berbicara itu terdengar sangat jernih tidak ada noise. Mudahnya, RTX VOICE ini di tenagai oleh AI yang dirancang untuk menghilangkan noise dari latar belakang kita. 

Bagi yang ingin lebih tahu tentang NVIDIA REFLEX untuk GTX 900 series silakan baca disini


RTX Voice sendiri mendukung di banyak aplikasi yang memerlukan input microphone, seperti Discord, Zoom, Skype, OBS, dan masih banyak lagi. Untuk pemasangan dari NVIDIA RTX VOICE sendiri sangatlah mudah kalian hanya perlu mengunjungi situs resmi untuk mengunduhnya atau sudah saya sediakan disini, Namun kalian harus menginstall driver setidaknya versi 410.18 untuk dapat menggunakan RTX Voice ini.

kemudian untuk konfigurasinya silakan simak dibawah ini :
1. Setelah instalasi selesai kalian buka aplikasi NVIDIA RTX VOICE nya kemudian pada bagian microphone pilih input sesuai yang anda inginkan dan yang kalian gunakan

2. Centang checkbox nya seperti gambar dibawah untuk mengaktifkan noise removal nya.

3. Kemudian buka aplikasi yang kalian ingin gunakan untuk berkomunikasi, disini saya ambil contoh discord. Lalu buka pengaturan dan pilih pengaturan voice & input nya, kemudian pada input device pilih RTX VOICE MICROPHONE, agar lebih jelas silakan lihat gambar dibawah ini. 

Jika kalian ingin tahu cara menginstall dolby atmos for gaming di windows silakan baca disini

Maka, suara kalian saat bicara akan jernih seketika. Namun, jika kalian pengguna kartu grafis seri RTX saya sarankan langsung saja mengunduh dan menginstall aplikasi NVIDIA BROADCAST, karena disana sudah include didalamnya dan opsi nya melimpah. Itu sebabnya NVIDIA RTX VOICE bisa digunakan pada kartu grafis lini GTX ini sumber https://www.nvidia.com/en-us/geforce/news/nvidia-broadcast-app/. Kabar nya RTX Voice ini sudah bisa di jalankan pada kartu grafis seri GTX 600, sumber https://www.xda-developers.com/nvidia-rtx-voice-available-on-gtx-cards/. Untuk video nya saya sudah sediakan, silakan dilihat perbedaannya dibawah ini ya.



Gimana, mudah bukan ? Jika ada yang ingin kalian tanyakan, sampaikan, silakan komentar dibawah ya agar kita bisa bahas bersama-sama. Tapi pengalaman saya, menggunakan RTX Voice ini dapat menurunkan FPS pada game kalian, saya mencobanya pada sistem komputer saya yang di tenagai oleh kartu grafis GTX 960 2GB. Jadi menurut saya aplikasi ini sangat membantu sekali jika kalian ada rapat atau kelas online, namun jangan putus asa karena kita tunggu update terbaru nya semoga NVIDIA memperbaiki masalah ini. Akhir kata, itu saja yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa

Search This Blog

Powered by Blogger.

About Us

Nama Blog

All About PC

Blog ini hanya membahas tentang pc, jika ada yang lain maka label atau tag nya saya taroh di lain-lain. mari belajar via internet :D

Earn Bitcoin with EZ click, no scam! TESTED BY ME

Advertisement

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *